Rabu, 26 Oktober 2011

PERSAHABATAN Ckckckckck Dan Wkwkwkwkwkwk


Bermula pada musim tahun ajaran baru, di sebuah sekolah SMA Negeri di Surabaya. Para siswa-siswi lama telah lanjut ke tingkat selanjutnya (naik kelas), dan tentu terdapat Siswa-siswi baru yang baru lulus SMP dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu di SMA Saat itu SMA Negeri masih menjadi Favorit untuk pilihan setelah lulus dari SMP.


Dua minggu kemudian,, kegiatan belajar mengajar sudah efektif, seperti layaknya proses belajar mengajar pada setiap tahunnya. Seorang siswa kelas XI yang bernama “ARU”  merupakan salah satu siswa teladan yang di sukai di kalangan guru dan teman-temannya, karena kepandaian,kebaikan serta kesopanannya. Aru juga aktif dalam kegiatan-kegiatan Organisasi di Sekolahnya, tak hayal jika Aru sangat di kenal oleh berbagai kalangan yang berada di sekolahnya.


Aru sangat mudah mencari teman dan salah satu teman terbaiknya adalah PUTRA, teman sebangkunya di kelas XI. Padahal Aru dan Putra baru saja kenal, karena saat kelas X mereka tidak satu kelas, namun mereka selalu menunjukan kekompakan dalam segala hal. Kebetulan saat itu lagi musimnya situs jejaring sosial facebook yang sangat di gemari di kalangan remaja, Aru dan Putra sepakat untuk membuat Akun Facebook bersama, meski sebelumnya mereka telah memiliki Akun Facebook pribadi masing-masing.


Dari segi fisik Aru dan Putra sangat berbeda, namun dalam segi sikap dan karakter mereka ibarat “Pinang Di Belah dua”(sama persis). Di kalangan Teman-teman sekelasnya, Aru Dan Putra di kenal sebagai pasangan super jahil, Aru dan Putra melalui Akun Facebook bersama sering menjahili Akun Facebook milik teman-temannya. Hingga membuat teman-temannya merasa geram (marah), saat temannya menegur Aru, Aru hanya berkata “Bukan Aku Kogg” lalu apabila menegur Putra, Putra pun Berkata “Aku Gag tau apa-apa”. Dan membuat temannya bingung, hingga akhirnya mengurungkan niatnya untuk menegur Aru dan Putra. Namun ada hal yang dapat membedakan Antara Aru dan Putra. Aru memiliki ciri khas jika tertawa melalui wall di Facebook ialah “Wkwkwkwkwkwkwk…” sedangkan Putra “Ckckckckckckckckckck…” namun tiada salah satupun temannya yang menyadari perbedaan antara Aru dan Putra.


Seiring berjalannya waktu Aru berkenalan dengan “Farah”, adik kelasnya sendiri yang masih duduk di kelas X . Aru Mengenal Farah sebenarnya sudah dari awal saat Farah sedang Masa Orientasi Sekolah (MOS), Namun saat itu Aru masih belum memiliki rasa untuk Farah, lalu mereka di pertemukan kembali saat sekolah mengadakan Seleksi Calon OSIS baru. Kebetulan Aru dan Farah adalah 1 Team, Aru sebagai Calon Osis Senior dan Farah sebagai calon Osis Junior,, tentu aru sebagai senior senantiasa membimbing Farah dan dengan berjalannya waktu yang di lalui bersama Farah Aru Merasakan ada yang berbeda dalam dirinya setiap kali Aru di dekat Farah. Dalam hati Aru berkata  “Apakah Aku Sedang Jatuh Cinta”,, namun Aru hanya dapat menyimpan perasaan itu untuk dirinya.

                                                                                 
Putra sebagai sahabat Aru pun menyadari adanya perubahan dalam diri Aru, apalagi setiap kali Aru akan menemui Farah tingkah laku Aru Tampak tidak jelas “saltink”, Putra mengambil keisimpulan bahwa Aru Sahabatnya sedang “Falling in LovE” jatuh Cinta kepada Farah.  Putra ingin Membantu Aru agar dapat dekat dengan Farah, Karena Putra tau benar sikap pemalu Aru yang tidak memungkinkan untuk memberanikan diri berkenalan lebih dekat dengan seorang wanita. Putra mengingat Aru dulu pernah membantu masalah pribadinya pula, sehingga Putra ingin membalas budi Aru dengan Menjodohkan (mencomblangi) Aru dengan Farah.
Putra mendesak Aru agar mau mengakui tentang perasaannya, hingga akhirnya aru mengakui bahwa ia telah jatuh cinta kepada farah. Putrapun selalu berusaha memberi suport agar Aru dapat dekat dgn Farah, hingga ulang tahun Farahpun tiba, Aru berusaha menjadi orang pertama yang memberikan ucapan kepada Farah. Lalu saat menjelang datangnya  Valentine Day, Aru telah menyiapkan sebuah Kado spesial untuk Farah yaitu sebuah ukiran berlian kaca yang terukir nama “Farah”. Dan itu cukup menarik simpati Farah, Farah begitu senang menerima hadiah dari Aru, Aru pun sangat bahagia mengetahui usahanya untuk Farah  tidak sia-sia.
Hingga datang hari ulang tahun Aru yang ke 17, Aru membuat acara kecil-kecilan untuk merayakan ulang tahunnya yang di rayakan bersama teman-temannya, dan tentu Aru berharap agar Farahpun dapat hadir di Acara ulang tahunnya. Sedikit kecewa saat Farah menolak Undangannya karena ada urusan keluarga yang mendadak, namun kekecewaan itu larut dalam keceriaan bersama teman-temannya yang hadir di acara ulang tahunnya.


Di tengah-tengah keceriaan, tiba-tiba muncul Farah dari sebuah ruangan, yang awalnya ruangan itu sengaja tertutup saat berlangsungnya acara ulang tahun Aru. Spontan saja, Aru langsung Salah Tingkah ketika Farah tiba-tiba Hadir di Acara Ulang Tahunnya. Di tengah-tengah kebahagiaannya, Aru sangat tidak menduga Farah bakal Hadir, karena sebelumnya Farah telah mengatakan tidak dapat hadir. Ternyata hal tersebut telah di ketahui teman-temannya sebagai surprise untuk Aru, dan itu semua telah di atur oleh Putra sebagai Otak yang merencanakan untuk menyembunyikan Farah di suatu ruang di rumah Aru, saat aru sedang lengah.
Setelah hari bahagia itu Aru dan Farah terlihat lebih dekat, Aru pun sudah lebih percaya diri untuk mengenal Farah lebih dekat dan sepertinya Farahpun mengerti jika Aru memiliki Rasa untuk dirinya. Aru merasa sangat berterima kasih kepada Putra,lalu  Aru pun menganggap Putra sebagai saudaranya sendiri karena Hanya Putra yang sangat memahami dirinya. Namun lagi-lagi Aru tak berani untuk mengungkapkan perasaannya, Aru sangat menyayangi Farah, ia ingin selalu membahagiakan farah. Aru begitu senang saat ia dapat melihat Farah selalu tersenyum lepas tanpa beban, dan ketika Farah berada dalam masalah,, Aru selalu ada untuk memberi solusi atas segala masalah yang di hadapi Farah. Karena Aru berharap Farah lah Cinta Sejatinya….
Namun….. tiba-tiba kegalauan hati melanda perasaan Aru, tak seperti biasanya Aru lebih sering melamun seperti sedang memikirkan sesuatu.  Dan ternyata Feeling Aru itu benar bahwa akan ada hal buruk menimpanya, betapa Hancur Hati Aru ketika ia mengetahui “Farah” Wanita yang sangat di Cintainya.. telah menjalin Hubungan Kasih (pacaran) dengan Putra, Sahabat karibnya yang begitu ia percayai. Di tengah situasi saat ia yang mulai dekat dengan Farah, Aru pun harus menelan pil pahit, mau tak mau itu memang suatu kenyataan yang harus di hadapinya. Aru menyesali mengapa itu terjadi, dalam Hatinya ia menangis dan berkata “mengapa harus Putra??,,sahabatku yang sangat begitu ku percaya yang menjalin hubungan denganmu..(Farah) andaikan kamu dengan orang lain pasti aku takan sekecewa ini!!”

Putra yang mengetahui sahabatnya (Aru) dalam kondisi yang begitu memprihatinkan,, putra merasa ialah orang yang bersalah atas semua kejadian yang terjadi. Dan itu membuatnya Bimbang akan kelanjutan hubungannya dengan Farah, karena putra menyadari dirinya telah menghianati Aru,, Sahabatnya sendiri.
Di tengah kegalauan hati aru, ia sangat kecewa dan menyayangkan kenapa hal ini dapat terjadi. Namun tak terbesit sedikitpun dalam otak aru untuk membenci Putra atau Farah, apalagi menyimpan Dendam untuk Putra karena sudah menghianati dirinya. Justru aru masih memikirkan mereka, terutama Farah wanita yang begitu ia sayangi, namun aru harus berbesar hati merelakan farah untuk Putra. Karena aru tidak sampai hati melihat putra yang begitu bimbang untuk memilih antara sahabat atau kekasih. Dalam Hatinya Aru berkata “Sebenarnya akupun tak menginginkan ini terjadi !! tak tega ku melihatmu (putra) selalu dan selalu terus menyalahkan dirimu. dan aku tidak ingin melihatnya tak bahagia (farah),, jika memang hny denganmu, farah dapat menemukan kebahagiaanya. Aku harus merelakannya,, bagiQ kebahagiaan Farah adalah yang utama. APA PUN SYARATNYA AKAN AKU PENUHI, ASALKAN FARAH DAPAT BAHAGIA”

Aru mencoba tegar dalam menerima kenyataan pahit ini, tetap tersenyum di hadapan putra dan farah, meski di Hatinya ia menangis. Lalu aru memutuskan untuk bicara dengan putra “putra.. kamu sahabat terbaikQ,, aku sangat mengenal dirimu.. aku tau kamu adalah anak yang baik, dan aku takan cemas jika farah bersamamu.. Berjanjilah Kawan !! tolong jaga farah,, janganlah kau sia-siakan dia.. bahagiakan dia,, karena akupun sangat mencintainya.. aku selalu berharap farah dapat  tersenyum,, dan mungkin farah akan tersenyum bila ia bersamamu.. BAHAGIANYA FARAH ADALAH BAHAGIAQ,, Jika kau tidak ingin melihat sahabatmu(aru) terus larut dalam kesedihan,, maka bahagiakanlah Farah !! hanya dengan itu aku dapat menemukan kebahagiaanku lagi..”

Putra pun menjawab “Ia.. Aku berjanji !! Akan menjaga Farah,, dan aku takan menyia-nyiakannya.. Aku Janji Untukmu SahabatQ” Arupun menyambut perkataan putra dengan bahagia serta sedikit melegakan perasaan Aru saat itu.. Aru pun bicara pada putra “Janjimu telah mengobati semua Rasa cemasku akan Farah,, kini aku ikhlas merelakan farah tuk bersamamu.. karena aku percaya !! kamu mampu menjaga farah dengan Baik.. ^^

Seakan Farah memahami akan perasaan yang sedang di alami aru. Farah mencoba tuk meminta maaf kepada aru, karena farah merasa ikut andil dalam situasi yang sebenarnya tidak ada yang menginginkan ini semua terjadi.

Hingga suatu ketika bertemulah farah dengan aru, langsung saja Farah menyapa Aru “Kak..” Aru pun membalas sapaan farah “iah dheg.. ada apa ?? (dengan tersenyum)”. Langsung saja farah mengutarakan maksudnya untuk meminta maaf kepada Aru “Kak.. Aku Minta MAAF,, aku tidak tau kalau semua akan jadi seperti ini,, sekali lagi aku minta Maaf” Aru.. “Maaf Buat apa dheg ?? (tetap tersenyum),, gg ada salah dan gg ada yang perlu di maafkan.. kamu kan AdhegQ,, dan aku sangat mengenal siapa Putra.. aku yakin putra mampu menjagamu,, dan aku selalu berharap kamu bisa Bahagia dheg” Farah.. “Terima kasih kak.. aku sungguh sangat beruntung memiliki kakak sebaik kamu kak!! Sekali makasih ^^” Aru “semua Kakak di manapun pasti ikut bahagia pula jika tau adhegnya Bahagia,, Kamu Baik-baik Ya dheg..^^”

Hari demi hari telah berlalu, Aru pun berusaha melupakan dan mengikhlaskan semua yang telah terjadi pada dirinya. Begitu pula dengan Putra dan Farah hubungan mereka semakin jelas layaknya sepasang dua insan manusia yang sedang menjalin jalinan kasih (pacaran). Aru tetap menjaga hubungan baik dengan putra maupun farah, Aru dan Putra tetap menjadi Sahabat, persahabatan mereka Abadi untuk selamanya. Walau sering kali aru harus merasakan luka hatinya setiap kali melihat Putra dan Farah sedang bersama. Namun aru selalu bersikap seolah baik-baik saja, ia menyimpan luka hatinya untuk dirinya sendiri dan Aru tidak mengetahui sampai kapan ia dapat sembuh dari luka hatinya serta melupakan semua kejadian pahit yang telah di alaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar